
Ketua Satgas PPKS UNS Berbagi Praktik Baik pada Seminar Internasional di STIMI Banjarmasin
Pusat Studi Gender dan Pusat Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin Kalimantan Selatan pada tanggal 9 Oktober 2024 menyelenggarakan International Seminar bertema “Stop Violence In Higher Education Institute”. Seminar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mencari solusi efektif dalam mencegah dan menangani kekerasan di institusi pendidikan tinggi. Seminar dihadiri oleh 200 peserta perwakilan dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi Swasta di Kalimantan Selatan juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah dan Kepolisian Daerah Banjarmasin sebagai mitra dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Seminar diselenggarakan secara hybrid, sehingga dapat dihadiri juga oleh perwakilan perguruan tinggi dari beberapa daerah di luar Kalimantan Selatan secara daring.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu:
- Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si – Ketua Satgas PPKS Universitas Sebelas Maret (UNS). Beliau memaparkan materi dengan judul “Praktik Tata Kelola Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual”, yang membahas strategi dan praktik baik dalam mencegah serta menangani kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi. Dalam paparannya, beliau lebih banyak berbagi cerita dengan memberikan contoh-contoh kasus yang pernah ditangani oleh tim Satgas selama periode pertama memimpin Satgas PPKS UNS. Kasus-kasus tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi juga di perguruan tinggi lain. Dengan berbagi kasus diharapkan peserta mendapatkan gambaran nyata tentang pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual yang dilakukan di lingkungan perguruan tinggi.
- Prof. Dr. Anne Noor Sri Juwaneeta Jamaludin – Head of Department Psychology, UCSI University Malaysia. Beliau menyampaikan materi berjudul “Violence and Abuse in Higher Institutions”, yang mengupas berbagai bentuk kekerasan dan penyalahgunaan wewenang di institusi pendidikan serta dampaknya terhadap komunitas akademik.

Seminar internasional ini mendapat dukungan dana dari Pemerintah Daerah, melalui DP3AKB Propinsi Kalimantan Selatan. Seminar yang diselenggarakan selama satu hari ini diharapkan dapat menjadi platform diskusi yang konstruktif bagi para akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai negara untuk bersama-sama mencari solusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan bebas dari kekerasan seksual.





